Workshop duta siaga bencana dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 Desember 2022. Peserta yang mengikuti kegiatan workshop merupakan anggota duta siaga bencana SMAN 1 Sleman Tahun Pelajaran 2022/2023 yang berjumlah 41 orang. Pemateri workshop berasal dari BPBD Sleman dan Tim SAR DIY. Materi yang dibahas meliputi manajemen organisasi tim satuan pendidikan aman bencana dari BPPD Sleman, dan mitigasi bencana serta praktik penanganan bencana dari SAR DIY.
Workshop pada tanggal 14 Desember 2022 dilaksanakan di Laboratorium Biologi. Workshop diikuti oleh anggota duta siaga bencana, pendamping duta, dan pemateri. Workshop pada hari tersebut dibuka oleh ibu Fadmiyati, S.Pd.,M.Pd. selaku Kepala SMAN 1 Sleman. Acara ini berlangsung dari 07.30-11.00 WIB. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi registrasi peserta, pembukaan, materi manajemen organisasi oleh BPBD Sleman dan mitigasi bencana oleh SAR DIY.
Materi organisasi meliputi pembahasan tentang penugasan bidang-bidang yang ada di struktur organisasi Duta Siaga Bencana. Materi penugasan yang dibahas yaitu di bidang informasi, peringatan diri, evakuasi, kesehatan dan P3K, logistik, dan keamanan. BPBD Sleman juga menyampaikan hal-hal yang harus dilakukan ketika terjadi kedaruratan yaitu memberi pertolongan pertama dan membawa ke UKS/RS jika diperlukan. SMAN 1 Sleman kedepannya bisa menjadi SPAB yaitu Sekolah yang menerapkan standar saran dan prasarana yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan lingkungan disekitarnya dari bahaya bencana. Survei penyalamatan korban bencana meliputi 34,9% selamat karena upaya mandiri, 31,9% selamat karena bantuan keluarga, dan 28,1% selamat karena ditolong teman/tetangga.
Materi yang disampaikan SAR DIY yaitu tentang mitigasi bencana. Pada kegiatan ini disampaikan kategori bencana yang meliputi bencana alam, nonalam, dan social. Kategori bencana yang termasuk bencana alam yaitu gempa bumi, tsunami, longsor, gerakan tanah, topan, banjir, dan kekeringan. Bencana non alam misalnya kegagalan teknologi, kecelakaan transportasi, dan bencana biologi. Bencana social merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa manusia yang contohnya konflik dan terorisme.
Kegiatan-kegiatan manajemen bencana meliputi Sembilan tahapan. Tahapan tersebut meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, peringatan dini, tanggap darurat, bantuan darurat, pemulihan, rehabilitasi, dan rekontruksi. Tujuan mitigasi bencana diantaranya mengurangi resiko cidera dan kematian, mengurangi kerusakan dan kerugian ekonomi, meningkatkan pengetahuan masyarakat, dan sebagai landasan perencanaan pembangunan.
Kegiatan mitigasi berawal hingga pengenalan dan pemantauan resiko bencana hingga tahap pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup. Strategi mitigasi bermula dari pemetaan potensi hingga penanganan bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Contoh kegiatan yang termasuk mitigasi bencana alam yaitu membangun terasering dengan system drainase yang tepat; membuat peta rawan bencana tanah longsor, gunung api, dan jalur evakuasi; pembuatan tanggul penahan runtuhan bantuan; penutupan rekahan diatas lereng; dan melakukan reboisasi. Alur informasi kebencanaan dapat dilakukan oleh warga, pemerintah setempat, dan Lembaga penanganan kebencanaan.
Kegiatan workshop hari kedua pada tanggal 15 Desember 2022 dilakukan di GOR Jetis. Pemateri dari SAR DIY dengan materi praktik penanganan bencana. Kegiatan dilaksanakan pukul 08.00-11.30 WIB. Kegiatan workshop hari kedua diikuti seluruh aggota duta siaga bencana dan dibuka oleh SAR DIY. Acara kemudian dilanjutkan dengan praktik penanganan bencana. Praktik ini berupa penanganan luka dan cidera (patah tulang , luka terbuka, luka karena benda tajam dll.
Praktik penanganan luka dilanjutkan kesan pesan oleh peserta. Kegiatan ini berjalan dengan lancer dan ditutup oleh Kepala Sekolah. Harapannya dengan adanya kegiatan workshop duta siaga bencana berupa manajemen organisasi, mitigasi bencana, dan praktik penanganan bencana ini peserta didik dapat mendapat ilmu yang bermanfaat sehingga dapat dipraktikkan ketika dibutuhkan.