Sleman, 13 September 2025 – SMAN 1 Sleman kembali menyelenggarakan kegiatan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) sebagai agenda rutin SMAN 1 Sleman bekerja sama dengan Kodim 0732 Sleman, selama 3 hari, pada tanggal 10-12 September 2025. Kegiatan wasbang mengusung tema “Membangun Generasi Pancasialis yang Berkebhinekaan Global Menuju Indonesia Emas”.
Tujuan kegiatan ini adalah menanamkan cinta tanah air, disiplin, tanggung jawab, serta semangat kebersamaan pada peserta didik. Selain itu, output kegiatan wasbang adalah terbentuk siswa berkarakter kuat, disiplin, dan mandiri, meningkatnya kesadaran bela negara, dan lahirnya generasi muda yang tangguh dan berintegritas.
Wakil Kepala SMAN 1 Sleman Bagian Kesiswaan, Bapak Handaka, menyampaikan “Melalui kegiatan Wasbang, kami ingin membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme, menghargai keberagaman, dan siap bersaing di tingkat global demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.” Sementara perwakilan Kodim 0732 Sleman, Kapten Wahyu menegaskan “Pembinaan Wawasan Kebangsaan bagi siswa adalah investasi jangka panjang. Kami ingin menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini, agar mereka tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang berjiwa Pancasila.”
Selama kegiatan berlangsung, siswa mengikuti berbagai pembinaan karakter dan soft skills, antara lain sebagai berikut.
- Peraturan Baris-Berbaris (PBB) untuk melatih disiplin dan ketegasan.
- Dinamika Kelompok yang menumbuhkan kerja sama dan komunikasi.
- Solidaritas dan Kebersamaan melalui permainan serta diskusi.
- Wawasan Kebangsaan untuk memperkuat cinta tanah air dan nilai Pancasila.
- Leadership/Kepemimpinan sebagai bekal menjadi pemimpin masa depan.
- Problem Solving agar siswa mampu berpikir kritis dalam menghadapi tantangan.
Kegiatan ditutup dengan pertemuan antara siswa dan orang tua. Momen ini berlangsung penuh haru ketika siswa menyampaikan refleksi dan ucapan terima kasih atas dukungan keluarga.
Sebagai tindak lanjut, siswa diberikan penugasan untuk membuat vlog kegiatan membantu orang tua di rumah. Harapannya, siswa tidak hanya berhenti pada pemahaman nilai kebangsaan di sekolah, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan nyata melalui sikap hormat, peduli, dan tanggung jawab terhadap keluarga.